tag:blogger.com,1999:blog-81058676811601156032024-02-20T14:00:13.260-08:00turitoteknikkapten7http://www.blogger.com/profile/10166847206513504028noreply@blogger.comBlogger27125tag:blogger.com,1999:blog-8105867681160115603.post-46556706847705740262016-03-30T22:33:00.001-07:002016-03-30T22:33:17.271-07:00Tetesan Terakhir<a href='http://ayoberbisnis.co.id/kaptehos69/tetesan-terakhir.htm'><img style='max-width:100%; height:auto' src='http://www.nomor1.com/img/cover/17.jpg' alt='Tetesan Terakhir Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1' align='left' hspace='10'></a><p>Pasar malam dibuka di sebuah kota. Penduduk menyambutnya dengan gembira. Berbagai
macam permainan, stand makanan dan pertunjukan diadakan. Salah satu yang paling
istimewa adalah atraksi manusia kuat. Begitu banyak orang setiap malam menyaksikan
unjuk kekuatan otot manusia kuat ini. </p>
<p>Manusia kuat ini mampu melengkungkan baja tebal hanya dengan tangan telanjang.
Tinjunya dapat menghancurkan batu bata tebal hingga berkeping-keping.</p>
<p>Ia mengalahkan semua pria di kota itu dalam lomba panco. Namun setiap kali
menutup pertunjukkannya ia hanya memeras sebuah jeruk dengan genggamannya. Ia
memeras jeruk tersebut hingga ke tetes terakhir. ‘Hingga tetes terakhir’,
pikirnya.</p>
<p>Manusia kuat lalu menantang para penonton: “Hadiah yang besar kami sediakan
kepada barang siapa yang bisa memeras hingga keluar satu tetes saja air jeruk
dari buah jeruk ini!”</p>
<p>Kemudian naiklah seorang lelaki, seorang yang atletis, ke atas panggung. Tangannya
kekar. Ia memeras dan memeras… dan menekan sisa jeruk… tapi tak
setetespun air jeruk keluar. Sepertinya seluruh isi je <br><i>... baca selengkapnya di </i><b><a href='http://ayoberbisnis.co.id/kaptehos69/tetesan-terakhir.htm'>Tetesan Terakhir Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor Satu</a></b>kapten7http://www.blogger.com/profile/10166847206513504028noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8105867681160115603.post-45964166702582681522016-03-28T03:33:00.001-07:002016-03-28T03:33:07.317-07:00Wiro Sableng #138 : Pernikahan Dengan Mayat<a href='http://biogreen.biz/kaptehos69/wiro-sableng-episode-138-pernikahan.htm'><img style='max-width:100%; height:auto' src='http://biogreen.biz/img/wallpaper/biogreen_036.jpg' alt='Wiro Sableng #138 : Pernikahan Dengan Mayat Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1' align='left' hspace='10'></a>WIRO SABLENG<br><br>
Pendekar Kapak Maut Naga Geni 212<br><br>
Karya: Bastian Tito<br><br>
Episode : 113 LORONG KEMATIAN<br><br>
DALAM episode sebelumnya, "Bendera Darah" dan "Aksara Batu Bernyawa", diceritakan bagaimana Sinto Gendeng muncul di malam buta ketika Wiro Sableng secara tidak terduga dibokong oleh salah seorang anggota komplotan manusia pocong. Sebuah bendera darah menancap di dada Wiro. Di tempat itu hadir Wulan Srindi murid Perguruan Silat Lawu Putih yang mengaku sebagai murid Dewa Tuak dan tengah mencari Pendekar 212 sehubungan dengan ikatan jodoh di antara mereka. Selain Wulan Srindi, di situ juga ada Jatilandak dan Loh Gatra yang istrinya diculik komplotan manusia pocong. Sementara itu, tanpa diketahui orang-orang tersebut, Bidadari Angin Timur dan Setan Ngompol bersembunyi dalam gelapnya malam, di balik kerimbunan semak belukar lebat. Diam-diam kedua orang ini mengikuti semua apa yang terjadi di tempat itu. <br><br>
Walau Sinto Gendeng tertawa cekikikan sehabis mengerjai muridnya dengan berpura-pura hendak mencekoki Wiro dengan air kencing yang diperas dari ujung kain, tak seorangpun mau ikutan tertawa. Jangankan t <br><i>... baca selengkapnya di </i><b><a href='http://biogreen.biz/kaptehos69/wiro-sableng-episode-138-pernikahan.htm'>Wiro Sableng #138 : Pernikahan Dengan Mayat Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor Satu</a></b>kapten7http://www.blogger.com/profile/10166847206513504028noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8105867681160115603.post-49235257741788641232016-03-26T10:32:00.001-07:002016-03-26T10:32:44.992-07:00Wiro Sableng #164 : Janda Pulau Cingkuk<a href='http://nomor1.com/kaptehos69/wiro-sableng-episode-164-janda-pulau.htm'><img style='max-width:100%; height:auto' src='http://www.nomor1.com/img/cover/37.jpg' alt='Wiro Sableng #164 : Janda Pulau Cingkuk Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1' align='left' hspace='10'></a>WIRO SABLENG<br><br>
Pendekar Kapak Maut Naga Geni 212<br><br>
Karya: Bastian Tito<br><br>
Episode : SI CANTIK GILA DARI GUNUNG GEDE<br><br>
KESERAKAHAN manusia terhadap tahta, apalagi tahta yang dikuasai secara merebut dan tidak sah, pada akhirnya bilamana kehendak Yang Maha Kuasa berlaku maka semua kekuasaan dan keserakahan itu akan menjadi bencana. Itulah yang terjadi dengan Nyi Harum Sarti yang menobatkan diri sebagai Ratu Laut Utara, merampas tahta Kerajaan Laut Utara dari tangan Ayu Lestari, yang menerima warisan syah dari Ratu Sepuh Ratu Pertama Kerajaan Laut Utara.<br><br>
Nyi Harum Sarti akhirnya menemui kematiannya di tangan Ratu Duyung yang membekal Pedang Naga Suci 212 pemberian Sinto Gendeng. Karena kecintaannya pada Pendekar 212 Wiro Sableng, di saat-saat nyawa akan lepas meninggalkan jazad kasarnya Nyi Harum Sarti masih sempat mengeluarkan ucapan yang sungguh meng-harukan namun ditutup dengan kata-kata yang membuat murid Sinto Gendeng menjadi terkesiap dan dingin sekujur tubuhnya.<br><br>
Dalam keadaan tubuh bersimbah darah Ratu Laut Utara melangkah terhuyung-huyung, berusaha mendekati Wiro. Dua langkah dari hadapan sang pendekar dia tak mampu lagi berjalan, jatuh ber-lutut tapi kepala masih menatap lurus ke arah W <br><i>... baca selengkapnya di </i><b><a href='http://nomor1.com/kaptehos69/wiro-sableng-episode-164-janda-pulau.htm'>Wiro Sableng #164 : Janda Pulau Cingkuk Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor Satu</a></b>kapten7http://www.blogger.com/profile/10166847206513504028noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8105867681160115603.post-10078344486912053032016-03-19T10:49:00.001-07:002016-03-19T10:49:19.948-07:00Dia Ibuku<a href='http://nomor1.org/kaptehos69/dia-ibuku.htm'><img style='max-width:100%; height:auto' src='http://www.nomor1.com/img/cover/10.jpg' alt='Dia Ibuku Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1' align='left' hspace='10'></a><p>Seperti biasa ketika aku sedang dilanda masalah yang berkaitan dengan urusan hati atau lebih suka ku sebut dengan perasaan, aku akan duduk di atas atap genteng rumah yang bewarna hijau lumut dan melamun disana. Melipat kedua kaki di dada dan memeluknya erat. Ku goyangngkan tubuh ke depan dan ke belakang. Aku yakin bila ada seseorang yang melihatku pasti akan mengira aku sedang ditiup angin. Hal itu di karena tubuhku yang kurus dan kecil. Bolehkah aku menggantinya dengan kata imut? Kata ‘kecil’ rasanya terlalu tidak aku sukai untuk sebutan fisikku.</p>
<p>Kembali ke cerita awal bagaimana aku bisa terdampar di atas genteng dan memandangi sekumpulan wanita disana yang mengelilingi gerobak si Mamang penjual sayur keliling di desaku. Aku melihat mereka tertawa, dan suara yang paling aku kenali adalah suara ibuku. Yah, beliau disana berkumpul dengan teman-temannya dan bergosip. Membicarakan masalah suami-suami mereka atau membicarakan anak-anak mereka. Saling menebar kesombongan dan keangkuhan. Aku benci saat-saat seperti itu. Aku benar-benar benci, karena ajang pamer kehebatan masing-masing akan membawa dampak bagiku.</p>
<p>Bagaimana caranya?</p>
<p>Ku beritahu kau, itulah alasan aku bera <br><i>... baca selengkapnya di </i><b><a href='http://nomor1.org/kaptehos69/dia-ibuku.htm'>Dia Ibuku Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor Satu</a></b>kapten7http://www.blogger.com/profile/10166847206513504028noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8105867681160115603.post-15618880726673742952016-03-13T14:25:00.001-07:002016-03-13T14:25:06.869-07:00Truk Sampah<a href='http://nomor1.net/kaptehos69/truk-sampah.htm'><img style='max-width:100%; height:auto' src='http://www.nomor1.com/img/cover/12.jpg' alt='Truk Sampah Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1' align='left' hspace='10'></a><p>Suatu hari saya naik sebuah taxi dan menuju ke Bandara.</p>
<p></p>
<p>Kami melaju pada jalur yang benar ketika tiba-tiba sebuah mobil hitam melompat keluar dari tempat parkir tepat di depan kami.</p>
<p></p>
<p></p>
<p></p>
<p>Supir taxi menginjak pedal rem dalam-dalam hingga ban mobil berdecit dan berhenti hanya beberapa cm dari mobil tersebut.</p>
<p></p>
<p></p>
<p></p>
<p>Pengemudi mobil hitam tersebut mengeluarkan kepalanya dan mulai berteriak ke arah kami.</p>
<p></p>
<p></p>
<p></p>
<p>Si Supir taxi hanya tersenyum dan melambaikan tangan pada orang orang tersebut. Saya benar-benar heran dengan sikapnya yang bersahabat.</p>
<p></p>
<p></p>
<p></p>
<p>Maka saya bertanya, "Mengapa anda melakukannya ? Orang itu hampir merusak mobil anda dan dapat saja mengirim kita ke rumah sakit!".</p>
<p></p>
<p>Tapi si Supir hanya tertawa seraya berkata : ?Buat apa kita ribut2 , Bersabar pasti lebih baik krn itu berarti kita sudah mengurangi musuh, saya kan harus memprioritaskan Bapak yg akan menuju ke Bandara ?</p>
<p></p>
<p></p>
<p></p>
<p>Saat itulah saya belajar dari supir taxi tersebut mengenai apa yang saya kemudian sebut "Hukum Truk Sampah".</p>
<p></p>
<p></p>
<p></p>
<p>Ia menjelaskan bahwa banyak orang yg ibarat seperti truk sampah.</p>
<p></p>
<p>Mereka berjalan keliling membawa sampah, seperti frustrasi, kemarahan, kekecewaan ma <br><i>... baca selengkapnya di </i><b><a href='http://nomor1.net/kaptehos69/truk-sampah.htm'>Truk Sampah Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor Satu</a></b>kapten7http://www.blogger.com/profile/10166847206513504028noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8105867681160115603.post-34974032810756578292016-03-11T17:16:00.001-08:002016-03-11T17:16:53.445-08:00Saya Mau Berubah<a href='http://biogreen.biz/kaptehos69/saya-mau-berubah.htm'><img style='max-width:100%; height:auto' src='http://biogreen.biz/img/wallpaper/biogreen_017.jpg' alt='Saya Mau Berubah Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1' align='left' hspace='10'></a><p>Dikisahkan, di sebuah seminar motivasi, setelah mendengar banyak kiat-kiat dan pelajaran di sana, saatnya para peserta pulang dengan membawa kesan dan semangat yang membara untuk dipraktekkan di kehidupan mereka lebih lanjut. Di antara mereka, beberapa orang tampak mengalami kemajuan yang berarti. Mereka yang merasakan manfaat dan sangat terbantu setelah mengikuti seminar tersebut, memberitahu teman dan saudara-saudaranya bahwa seminar yang diikutinya sangat bagus dan luar biasa. Dia mulai melakukan anjuran yang diajarkan dan mengalami perubahan cara pandang dan kebiasaannya. Dikesehariaannya, dia berusaha terus menyemangati diri sendiri, aktif mengikuti kegiatan yang positif, mengarahkan seluruh perhatiannya pada usaha yang dijalankan, dan hasilnya….perubahan yang luar biasa dikehidupannya! Mengalami kemajuan dan bersyukur!</p>
<p>Ada kelompok yang lain. Setelah mengikuti seminar, mereka juga tampak bersemangat, bersiap-siap untuk mengadakan perubahan, membuat rencana sedetil mungkin. Sayangnya, setelah beberapa saat, rencana yang dibuat tetaplah rencana. Blok mental karena kebiasaan yang dijalani selama i <br><i>... baca selengkapnya di </i><b><a href='http://biogreen.biz/kaptehos69/saya-mau-berubah.htm'>Saya Mau Berubah Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor Satu</a></b>kapten7http://www.blogger.com/profile/10166847206513504028noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8105867681160115603.post-48078016985077901712016-02-27T15:38:00.001-08:002016-02-27T15:38:47.914-08:00Jangan Menyerah<a href='http://biogreen.biz/kaptehos69/jangan-menyerah.htm'><img style='max-width:100%; height:auto' src='http://biogreen.biz/img/wallpaper/biogreen_016.jpg' alt='Jangan Menyerah Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1' align='left' hspace='10'></a><p>Arya berjalan menuju ke lapangan. Ia akan berlatih bersama Rendi. Ia masuk tim sepak bola sekolahnya yang akan bertanding melawan tim dari sekolah lain. Arya kelas 5 SD Mekar Sari. Rendi adalah sahabatnya yang juga anggota tim sepak bola sekolah mereka.</p>
<p>Arya dan Rendi berlatih bersama setiap hari minggu. Mereka menggunakan seragam berwarna merah dan putih. Mereka juga membawa bola mereka sendiri. Kata Mama Arya, jangan pernah menyerah. Jika itu keinginan kalian, maka lakukanlah yang terbaik. Guru olahraga mereka juga bilang begitu.</p>
<p>Arya dan Rendi menepati janji mereka. Mereka selalu berlatih setiap minggu sore. Mereka berlatih di lapangan dekat rumah Arya. Mereka berlatih juga tak kenal menyerah. Di sekolah, kadang-kadang mereka berlatih saat jam istirahat. Tapi mereka berlatih di lapangan sekolah. Saat sore minggu, Rendi berjalan menuju rumah Arya.<br />
Tok, tok, tok. Rendi mengetuk pintunya. “Assalamu’alaikum, Arya, ayo ke lapangan. Sudah siap belum?” Tanya Rendi.<br />
“Yaaa, Sebentar!& <br><i>... baca selengkapnya di </i><b><a href='http://biogreen.biz/kaptehos69/jangan-menyerah.htm'>Jangan Menyerah Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor Satu</a></b>kapten7http://www.blogger.com/profile/10166847206513504028noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8105867681160115603.post-61507718638157681542016-02-25T01:50:00.001-08:002016-02-25T01:50:09.965-08:00Seleksi Profesional, Kabinet Profesional<a href='http://nomor1.org/kaptehos69/seleksi-profesional-kabinet-profesional.htm'><img style='max-width:100%; height:auto' src='http://www.nomor1.com/img/cover/40.jpg' alt='Seleksi Profesional, Kabinet Profesional Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1' align='left' hspace='10'></a><p>
Beberapa waktu lalu Presiden Yudhoyono (SBY) menyatakan tak ada broker untuk masuk kabinetnya. Namun pernyataan tersebut agak susah dibuktikan konsistensinya mengingat Presiden juga manusia biasa yang tak lepas dari lingkungan sosialnya. Presiden tentu punya lingkar orang kepercayaan, dari yang paling punya kedekatan sosial-emosional, hingga yang punya kedekatan secara politis. </p>
<p>Orang-orang di lingkungan lingkar utama RI-1 ini bisa jadi besar pengaruhnya dalam pengambilan keputusan SBY. Dalam kaitan itu, sampai saat ini setidaknya belum jelas apa saja kriteria rinci untuk memilih anggota kabinet. Hal yang paling umum disebutkan kepada khalayak untuk melaksanakan hak prerogatif Presiden itu adalah soal kapabilitas dan akseptabilitas dari kandidat yang bersangkutan.</p>
<p>Masyarakat hanya menduga-duga bahwa semestinya Presiden punya semacam indeks guna menentukan apakah akan merekrut seseorang menjadi anggota kabinetnya dan menempatkannya di pos tertentu. Hal ini mengingat perusahaan yang skala cakupannya sangat mikro saja biasanya melakukan seleksi saat mau menambah atau mempromosikan pegawai. </p>
<p>Jelasnya lembaga kepresidenan yang menentukan nasib 250 juta warga negeri ini tentu mempunyai prosedur dan mekanisme seleksi yang bisa dipertanggungjawabkan. Prosedur dan mekanisme yang sebaiknya bisa merinci, terutama terkait definisi kapabilitas d <br><i>... baca selengkapnya di </i><b><a href='http://nomor1.org/kaptehos69/seleksi-profesional-kabinet-profesional.htm'>Seleksi Profesional, Kabinet Profesional Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor Satu</a></b>kapten7http://www.blogger.com/profile/10166847206513504028noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8105867681160115603.post-18035670132815354592016-02-22T03:24:00.001-08:002016-02-22T03:24:19.657-08:00Malu Ah Sama Monyet!<a href='http://nomor1.net/kaptehos69/malu-ah-sama-monyet.htm'><img style='max-width:100%; height:auto' src='http://www.nomor1.com/img/cover/20.jpg' alt='Malu Ah Sama Monyet! Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1' align='left' hspace='10'></a><p><em>Oleh: Erika Untung</em></p>
<p>Ada hal menarik yang saya lihat ketika sedang menghabiskan akhir minggu bersama dengan papa, mama, oma, dan 2 adik saya. Dalam sebuah perjalanan di daerah Kelapa Gading, saya melihat hal yang cukup menggelikan ketika sedang terjebak kondisi jalanan yang macet. Di pinggir jalan ada 1 ekor monyet beserta dengan sang majikannya. Ketika mobil yang saya tumpangi secara perlahan maju ke depan menjauhi monyet tersebut, perhatian saya secara tidak sengaja tetap tertuju pada si monyet tersebut. Sang pengendara mobil di belakang saya menjulurkan tangannya untuk memberikan selembar uang seribuan kepada monyet tersebut.
Apa yang terjadi? </p>
<p>Monyet tersebut menerima uang lembaran tersebut. Kemudian melipatnya … dan menciumnya, serta menunduk berterimakasih kepada sang pemberi uang tersebut.. Whew! Sungguh hampir sama dengan manusia bermental pengemis yang semakin banyak saja di negeri ini! Kemudian sang monyet tersebut memberikan uang tersebut kepada majikannya yang hanya cengar cengir tersenyum senang.</p>
<p>Tidak berapa jauh dari tempat tersebut, ada seekor monyet dan seorang majikannya lagi.. Duduk di tepi jalan dan melakukan hal yang sama. Kemudian saya meminta papa saya untuk mencoba memberikan uang kepada monyet tersebut. Papa saya pun melemparkan uang logam 500-an.. Dan apa yang terjadi? Mony <br><i>... baca selengkapnya di </i><b><a href='http://nomor1.net/kaptehos69/malu-ah-sama-monyet.htm'>Malu Ah Sama Monyet! Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor Satu</a></b>kapten7http://www.blogger.com/profile/10166847206513504028noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8105867681160115603.post-20070917368725563772016-02-21T10:58:00.001-08:002016-02-21T10:58:30.754-08:00Patung David<a href='http://smartprosumer.com/kaptehos69/patung-david.htm'><img style='max-width:100%; height:auto' src='http://www.nomor1.com/img/cover/13.jpg' alt='Patung David Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1' align='left' hspace='10'></a><p>Di Florence, terdapat sebuah museum istimewa yang sengaja dibangun bagi sebuah patung David yang diciptakan oleh Michelangelo beberapa ratus tahun yang lalu. Patung itu barangkali adalah sebuah kaya patung yang paling indah di dunia. Berada secara fisik di dalam ruangan yang sama dengan patung tersebut adalah sebuah pengalaman yang tidak akan pernah dapat dilupakan.</p>
<p></p>
<p>Cerita tentang pembuatan David sangat menarik dan menjadi pelajaran berharga. Dahulu, Michelangelo diminta secara khusus oleh keluarga Medicis untuk menciptakan sebuah patung yang akan diletakkan di alun-alun Kota Florence. Keluarga Medicis adalah ?sebuah keluarga yang kaya raya dan terpandang di Italia pada zaman tersebut?. Sebuah pesanan khusus dari keluarga Medicis bukan hanya berarti sebagai sebuah kehormatan besar; pesanan seperti ini juga sebuah tugas yang tidak dapat ditolak begitu saja. Selama dua tahun penuh Michelangelo mencari sebongkah batu yang dapat dia pergunakan untuk menciptakan sebuah mahakarya bagi keluarga Medicis.</p>
<p></p>
<p>Akhirnya, di pinggir sebuah jalan di Florence, separuh tertutup semak belukar dan tertimbun lumpur, dia menemukan sebongkah besar pualam di atas sebuah tit <br><i>... baca selengkapnya di </i><b><a href='http://smartprosumer.com/kaptehos69/patung-david.htm'>Patung David Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor Satu</a></b>kapten7http://www.blogger.com/profile/10166847206513504028noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8105867681160115603.post-68939786685950014972016-02-16T00:47:00.001-08:002016-02-16T00:47:31.757-08:00Hujan Dalam Satu Harapan<a href='http://nomor1.com/kaptehos69/hujan-dalam-satu-harapan.htm'><img style='max-width:100%; height:auto' src='http://www.nomor1.com/img/cover/25.jpg' alt='Hujan Dalam Satu Harapan Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1' align='left' hspace='10'></a><p>Rintikan hujan masih membasahi bumi Jemonistan, bau tanah makin menusuk indra penciuman manusia. Sambil merebah asa di iringi temaram langit kelam di ujung angkasa, seorang diri berjalan menepaki arah jalan sepi nan basah di batas bumi Jemonistan yang asri lagi indah, seindah hati yang ingin ia temui. Hanya sanya gerimis kecil itulah sedikit banyak menghambat lembaran lencana yang ia rangkai dalam memori ingatannya yang sebatas jua. Padahal, sebentar lagi dunia akan di datangi malam tak berbintang, hanya karena kuasa cuaca yang tidak mendukung. Hati seorang diri itu kian di selimuti atmosfer kecemasan yang begitu tebal, dan hampir-hampir ia di tikam oleh asa dan harap saat rasa tersebut ia bendung.<br />
“Mudah-mudahan bisa berjalan sesuai rencana..” Batinnya.<br />
Seorang itu adalah Akmal Farid, sesosok manusia polos yang seakan terlihat seperti anak kecil karena baby face yang ia miliki, begitu polos tak ayalnya seperti aktor cilik di film HOME ALONE yang biasanya di putar pada saat menjelang tahun baru. Sambil melantunkan sya’ir lagu anak band yang lagi naik daun di <br><i>... baca selengkapnya di </i><b><a href='http://nomor1.com/kaptehos69/hujan-dalam-satu-harapan.htm'>Hujan Dalam Satu Harapan Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor Satu</a></b>kapten7http://www.blogger.com/profile/10166847206513504028noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8105867681160115603.post-49986839437359527592016-01-30T04:13:00.001-08:002016-01-30T04:13:25.903-08:00DUA PEMANCING YANG HEBAT<a href='http://biogreen.biz/kaptehos69/dua-pemancing-yang-hebat.htm'><img style='max-width:100%; height:auto' src='http://biogreen.biz/img/wallpaper/biogreen_025.jpg' alt='DUA PEMANCING YANG HEBAT Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1' align='left' hspace='10'></a><p>16 Januari 2008 – 12:24 (Diposting oleh: Editor)</p>
<p>Diceritakan tentang sebuah kejadian yang dialami dua orang pemancing yang sama-sama hebat, berinisial A dan B. Kedua pemancing itu selalu mendapatkan banyak ikan. Pernah kedua pemancing tersebut didatangi oleh 10 pemancing lain ketika memancing di sebuah danau. Seperti biasa, kedua pemancing itu mendapatkan cukup banyak ikan. Sedangkan 10 pemancing lainnya hanya bisa gigit jari, karena tak satupun ikan menghampiri kail mereka.</p>
<p>Ke sepuluh pemancing amatir itu ingin sekali belajar cara memancing kepada kedua pemancing hebat tersebut. Tetapi keinginan mereka tidak direspon oleh pemancing berinisial A. Sebaliknya, pemancing berinisial A tersebut menunjukkan sikap kurang senang dan terganggu oleh kehadiran pemancing-pemancing amatir itu.</p>
<p>Tetapi pemancing berinisial B menunjukkan sikap yang berbeda. Ia bersedia menjelaskan tehnik memancing yang baik kepada ke-10 pemancing lainnya, dengan syarat masing-masing diantara mereka harus memberikan seekor ikan kepada B sebagai bonus jika masing-masing diantara mereka mendapatkan 10 ekor ikan. Tetapi jika jumlah ikan tangkapan masing-masing diantara mereka kurang dari 10, maka mereka tidak perlu <br><i>... baca selengkapnya di </i><b><a href='http://biogreen.biz/kaptehos69/dua-pemancing-yang-hebat.htm'>DUA PEMANCING YANG HEBAT Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor Satu</a></b>kapten7http://www.blogger.com/profile/10166847206513504028noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8105867681160115603.post-52606656771765251532016-01-18T05:54:00.001-08:002016-01-18T05:54:31.553-08:00Ayah<a href='http://biogreen.biz/kaptehos69/ayah.htm'><img style='max-width:100%; height:auto' src='http://biogreen.biz/img/wallpaper/biogreen_005.jpg' alt='Ayah Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1' align='left' hspace='10'></a><p>“Kamu jadi anak lelaki tidak boleh cengeng,” perkataan itu yang sampai sekarang masih terngiang-ngiang di telingaku dan selalu ke luar dari mulut ayah di saat aku kecil meminta sesuatu barang atau ketika aku kalah dalam berkelahi dengan temanku.<br />
“Kamu nanti akan jadi ‘pagar’ keluarga,” kata-kata itu juga sering dilontarkan ketika aku beranjak dewasa sampai berumah tangga.<br />
Saat itu aku pun bertanya “pagar” yang dimaksudnya itu, kemudian dia menjelaskan tradisi Minangkabau bahwa pagar itu melindungi kaum wanita di keluargaku yang satu sepersukuan.<br />
“Kaum wanita itu harus engkau jaga, memang engkau sebagai lelaki tidak akan mendapatkan tanah pusako, tapi peranannya adalah menjaga,” kalimat itu ke luar dari mulutnya di saat aku mengeluh.</p>
<p>Perkataan ayah memang sangat menyentuh hati, dirinya tidak perlu memarahi dengan kata-kata kasar, tapi cukup dengan beberapa patah kata yang sarat makna filosofisnya. Sampai aku berumah tangga pun, ayah masih selalu memberikan wejangan-wejangan agar aku tidak tergelincir dalam kehidupan dan kuat dalam menghadapi berbagai prahara kehidupan.</p>
<p>Dari raut mukanya yang sarat dengan perjalanan hidupnya itu, selalu menjadi teman di saat aku berduka. Meski cukup bertelepon untuk menanyakan keadaan aku di ta <br><i>... baca selengkapnya di </i><b><a href='http://biogreen.biz/kaptehos69/ayah.htm'>Ayah Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor Satu</a></b>kapten7http://www.blogger.com/profile/10166847206513504028noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8105867681160115603.post-88566447929467124052016-01-04T16:02:00.001-08:002016-01-04T16:02:02.481-08:00Menghargai (Nilai) Diri<a href='http://www.nomor1.com/kaptehos69/menghargai-nilai-diri.htm'><img style='max-width:100%; height:auto' src='http://www.nomor1.com/img/cover/22.jpg' alt='Menghargai (Nilai) Diri Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1' align='left' hspace='10'></a><p>Kejadian yang saya ceritakan berikut mungkin pernah pembaca alami sendiri, entah ketika berperan sebagai anak atau orangtua. Saya tergerak menuliskannya sejak saya kedatangan seorang bapak (klien) yang mendaftarkan diri ke <em>front office</em> dan mengaku bermaksud mengkonsultasikan putrinya yang bermasalah.</p>
<p>Di ruang konsultasi, ternyata yang saya temui adalah pasangan suami istri. Sang istri memulai membuka pembicaraan dengan senyuman khasnya, “Pak Edy, kami harus meminta maaf karena telah berbohong kepada staf Bapak. Sebenarnya bukan anak kami yang bermasalah, tetapi ayahnya, ya suami saya ini…”.
“Begini ceritanya, Pak Edy…” tukas sang suami. “Suatu sore saya ditegur ibu mertua saya yang kebetulan tinggal serumah bersama kami. Beliau menyatakan kesedihannya menyaksikan cucunya, anak perempuan kami, menyerocoskan kata-kata makian. Ibu mertua saya menyebutkan beberapa kosakata makian… dan saya sungguh terkejut, sebab kata-kata itu persis merupakan kata-kata yang pernah keluar dari mulut saya sewaktu kami sekeluarga bermobil dan tiba-tiba “dikepot” sebuah bus Metromini. Serta merta saya gampar sang sopir sambil melontarkan seribu makian setelah saya berhasil memalangkan mobil kami di depan busnya”.</p>
<p>Nilai Sebuah Diri</p>
<p>Kejadian dimaki atau memaki dengan kata-kata kotor mungkin mengejutkan pada kali pertama, namun cenderung menjadi awal kebiasaan pada kali berikutnya.
Suatu malam hari, 35 tahu <br><i>... baca selengkapnya di </i><b><a href='http://www.nomor1.com/kaptehos69/menghargai-nilai-diri.htm'>Menghargai (Nilai) Diri Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor Satu</a></b>kapten7http://www.blogger.com/profile/10166847206513504028noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8105867681160115603.post-82492401219986578052016-01-02T15:42:00.001-08:002016-01-02T15:42:34.157-08:00Tangan Yang Diatas<a href='http://www.nomor1.com/kaptehos69/tangan-yang-diatas.htm'><img style='max-width:100%; height:auto' src='http://www.nomor1.com/img/cover/19.jpg' alt='Tangan Yang Diatas Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1' align='left' hspace='10'></a><p>Bulan ramadhan adalah bulan yang paling di tunggu orang muslim. Bagi Farid, ramadhan tahun ini sangat berbeda dari tahun-tahun sebelumnya. Mulai dari dia harus hidup sendiri tanpa ibunya yang telah meninggal enam bulan yang lalu, dan sekarang dia harus hidup susah di Jakarta. Baginya tak ada pilihan lain selain merantau ke Jakarta. Di kampungnya tidak ada keluarga ibunya yang peduli padanya. Keluarga ayahnya, dia tidak tahu. Ayahnya saja tidak pernah dia lihat sejak lahir. Ibunya hanya mengatakan jika dia ingin mencari ayahnya ia harus ke Jakarta.</p>
<p>Hidup di Jakarta memang sangat sulit. Segala Pekerjaan telah Farid kerjakan. Mulai dari bekerja sebagai kuli angkut, pelayan warteg sampai jadi buruh bangunan telah dia lakukan, tapi itu masih tidak bisa memenuhi kebutuhan hidupnya.</p>
<p>Suasana pagi Jakarta yang ramai, penuh banyak mobil yang terjebak macet, yang di dalamnya terlihat orang-orang kaya berdasi ingin menuju ke kantornya, membuat Farid merenungi nasibnya.<br />
“Apakah aku bisa seperti mereka? kapan itu bisa terjadi? andai…”.<br />
Lamunan Farid terhenti oleh suara beberapa pe <br><i>... baca selengkapnya di </i><b><a href='http://www.nomor1.com/kaptehos69/tangan-yang-diatas.htm'>Tangan Yang Diatas Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor Satu</a></b>kapten7http://www.blogger.com/profile/10166847206513504028noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8105867681160115603.post-28821620836523915982016-01-01T07:48:00.001-08:002016-01-01T07:48:43.204-08:003 x 8 = 23<a href='http://www.nomor1.com/kaptehos69/3-x-8-23.htm'><img style='max-width:100%; height:auto' src='http://www.nomor1.com/img/cover/9.jpg' alt='3 x 8 = 23 Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1' align='left' hspace='10'></a><p>Yan Hui adalah murid kesayangan Confusius yang suka belajar, sifatnya baik. Pada suatu hari ketika Yan Hui sedang bertugas, dia melihat satu toko kain sedang dikerumunin banyak orang. Dia mendekat dan mendapati pembeli dan penjual kain sedang berdebat.</p>
<p></p>
<p>Pembeli berteriak: "3x8 = 23, kenapa kamu bilang 24?"</p>
<p></p>
<p>Yan Hui mendekati pembeli kain dan berkata: "Sobat, 3x8 = 24, tidak usah diperdebatkan lagi".</p>
<p></p>
<p>Pembeli kain tidak senang lalu menunjuk hidung Yan Hui dan berkata: "Siapa minta pendapatmu? Kalaupun mau minta pendapat mesti minta ke Confusius. Benar atau salah Confusius yang berhak mengatakan".</p>
<p></p>
<p>Yan Hui: "Baik, jika Confusius bilang kamu salah, bagaimana?"</p>
<p></p>
<p>Pembeli kain: "Kalau Confusius bilang saya salah, kepalaku aku potong untukmu. Kalau kamu yang salah, bagaimana?"</p>
<p></p>
<p>Yan Hui: "Kalau saya yang salah, jabatanku untukmu".</p>
<p></p>
<p>Keduanya sepakat untuk bertaruh, lalu pergi mencari Confusius. Setelah Confusius tahu duduk persoalannya, Confusius berkata kepada Yan Hui sambil tertawa: "3x8 = 23. Yan Hui, kamu kalah. Kasihkan jabatanmu kepada dia." Selamanya Yan Hui tidak akan <br><i>... baca selengkapnya di </i><b><a href='http://www.nomor1.com/kaptehos69/3-x-8-23.htm'>3 x 8 = 23 Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor Satu</a></b>kapten7http://www.blogger.com/profile/10166847206513504028noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8105867681160115603.post-86386983273193037352015-12-11T02:25:00.001-08:002015-12-11T02:25:32.560-08:00Bianglala<a href='http://www.nomor1.com/kaptehos69/bianglala.htm'><img style='max-width:100%; height:auto' src='http://www.nomor1.com/img/cover/10.jpg' alt='Bianglala Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1' align='left' hspace='10'></a><p>Ketika hati berkata iya maka tidak mungkin mulut berkata tidak. Seperti katamu padaku “ Hati itu tak bisa dibohongi, jangan menyakiti perasaanmu sendiri. Katakan apa yang ingin dikatakan hatimu. Hidup adalah pilihan dan kamu sudah pasti akan semakin tua. Tapi untuk menjadi dewasa adalah pilihan. Umurmu sudah 16 tahun La, dan tiga bulan lagi akan 17 tahun. Aku harap kamu bisa menerima keputusanku ini. Bukan maksudku untuk meninggalkanmu dengan begitu saja. Tapi aku mohon mengertilah dan terima keputusanku ini. Berfikir positif dan dewasa ya. Karna umurmu semakin bertambah tapi jika pikiranmu tidak dewasa sama saja. Menangislah jika kamu ingin menangis. Menangislah jika itu membuatmu tenang. Tapi ingat, kamu hanya boleh menangisi itu jika apa yang kamu tangisi memang pantas untuk ditangisi. Paham kan! “<br />
Katamu pada suatu senja di sebuah tempat yang tak terlalu indah tapi bisa membuat kita betah berlama-lama duduk tempat itu. Menikmati semriwing angin sore dan suara aliran air sungai terpanjang di Pulau Jawa ini. Di bendungan yang sebenarnya tak terlalu nyaman untuk bisa dibuat bersantai karena terik matahari sangat menyengat kulit dan jalanannya yang berdebu.</p>
<p> Sebenarnya aku sudah bosa <br><i>... baca selengkapnya di </i><b><a href='http://www.nomor1.com/kaptehos69/bianglala.htm'>Bianglala Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor Satu</a></b>kapten7http://www.blogger.com/profile/10166847206513504028noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8105867681160115603.post-82476250709844957282015-12-08T18:18:00.001-08:002015-12-08T18:18:33.951-08:00Sedekah Buntut Singkong<a href='http://www.nomor1.com/kaptehos69/sedekah-buntut-singkong.htm'><img style='max-width:100%; height:auto' src='http://www.nomor1.com/img/cover/24.jpg' alt='Sedekah Buntut Singkong Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1' align='left' hspace='10'></a><p>Ada seorang penjual gorengan bernama Sutikno yang punya kebiasaan menyisakan buntut singkong goreng yang tak terjual. Sebelum pulang ke rumah, dia selalu memberikan sisa gorengan tersebut pada seorang bocah yang sering bermain di dekat tempatnya mangkal.</p>
<p></p>
<p>Tanpa terasa sudah dua puluh empat tahun Sutikno menjalani bisnis jual gorengannya tanpa ada perubahan yang berarti, masih mangkal di tempat yang sama dengan omset penjualan yang tidak berubah pula. Suatu hari datang seorang pria dengan penampilan elegan dan membawa mobil mewah berhenti di depan gerobaknya sambil bertanya,”Ada gorengan buntut singkong Bang?” “Kagak ada mas! Yang ada pisang sama singkong goreng”, balas Sutikno. “Saya kangen ama buntut singkongnya. Dulu waktu kecil dan ketika ayah saya baru meninggal tidak ada yang membiayai hidup saya. Teman-teman mengejek saya karena tidak bisa beli jajan. Saya waktu itu lalu lalang di depan gerobak abang, lalu abang memanggil saya dan memberi sepotong buntut singkong goreng,” ujar pria itu.</p> <br><i>... baca selengkapnya di </i><b><a href='http://www.nomor1.com/kaptehos69/sedekah-buntut-singkong.htm'>Sedekah Buntut Singkong Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor Satu</a></b>kapten7http://www.blogger.com/profile/10166847206513504028noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8105867681160115603.post-49789609939646788472015-12-02T12:44:00.001-08:002015-12-02T12:44:31.646-08:00Wiro Sableng #184 : Dewi Dua Musim<a href='http://www.nomor1.com/kaptehos69/wiro-sableng-episode-184-dewi-dua-musim.htm'><img style='max-width:100%; height:auto' src='http://www.nomor1.com/img/cover/9.jpg' alt='Wiro Sableng #184 : Dewi Dua Musim Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1' align='left' hspace='10'></a>WIRO SABLENG<br><br>
Pendekar Kapak Maut Naga Geni 212<br><br>
Karya: Bastian Tito<br><br>
Episode : BIDADARI DUA MUSIM<br><br>
Dewi Dua Musim berjongkok di samping kepala pemuda yang dipantek di atas papan."Cabut lebih dulu paku kayu yang ada di dalam mulutnya...." Ucapan itu terngiang lagi di telinganya. Si gadis ulurkan tangan kiri kanan. Gerakan dua tangan membuat mulut si pemuda terbuka. Begitu dia melihat ke dalam mulut Dewi Dua Musim tercekat. Ternyata di dalam mulut pemuda itu memang ada satu paku kayu, menancap ke bagian dalam tenggorokan yang digenangi darah. Dewi Dua Musim geleng-geleng kepala.<br><br>
"Jahat sekali!" Katanya dalam hati. Lalu dengan cepat tangan kanan dimasukkan ke dalam mulut. Begitu paku kayu ditarik, darah menyembur.<br><br>
<br><br>
SATU<br><br>
SETELAH didera musim kemarau lebih dari setengah tahun, ketika akhirnya hujan turun cukup lebat pagi itu penduduk di kawasan kering tanah Jawa terutama di bagian tengah dan timur merasa lega dan gembira. Banyak diantara mereka, yang umumnya para petani pemilik ladang dan sawah memanjatkan puji syukur kepada Sang Pencipta Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang dengan berbagai cara baik dalam upacara adat maupun bentuk keagamaan. Di laut utara dan selatan para nelayan tidak kalah rasa syukur dan gembira mereka. Karena pada akhir musim kemarau yang memasuki musim penghujan.<br><br>
Ikan di laut muncul dalam jumlah lebih banyak dari biasanya da <br><i>... baca selengkapnya di </i><b><a href='http://www.nomor1.com/kaptehos69/wiro-sableng-episode-184-dewi-dua-musim.htm'>Wiro Sableng #184 : Dewi Dua Musim Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor Satu</a></b>kapten7http://www.blogger.com/profile/10166847206513504028noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8105867681160115603.post-36756508846950086932015-12-01T13:34:00.001-08:002015-12-01T13:34:03.588-08:00Tak Lekang Oleh Waktu (Part 1)<a href='http://www.nomor1.com/kaptehos69/tak-lekang-oleh-waktu-part-1.htm'><img style='max-width:100%; height:auto' src='http://www.nomor1.com/img/cover/29.jpg' alt='Tak Lekang Oleh Waktu (Part 1) Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1' align='left' hspace='10'></a><p>Di suatu kota, tepatnya di Bandung, hidup dua orang yang bersahabat karib sekali sejak kecil, mereka adalah Joe Sandy dan Abu. Joe merupakan seseorang yang cerdas dan hidup sendiri tanpa orangtua. Sedangkan Abu adalah anak keluarga berada yang kurang beruntung karena kakinya pincang. Selain itu daya tahan tubuhnya lemah sekali. Namun persahabatan mereka tidak terhalangi oleh perbedaan itu. Keduanya sama-sama menyukai sulap. Mereka berdua sering sekali mempraktikkan trik-trik sulap bersamaan.</p>
<p>Suatu hari, ketika pulang ke rumahnya, Joe melihat iklan salah satu stasiun televisi swasta yang mengadakan acara “The Master.” Joe yang sangat menyukai sulap tertarik untuk mengikuti acara tersebut. Tentu ia tak melupakan sahabatnya Abu.</p>
<p>Dengan riang Joe mampir ke rumah Abu dan memberitahu soal acara The Master tersebut. “Ini saatnya kita menggapai mimpi kita,” kata Joe. “Menjadi pesulap professional.” Abu pun merasa gembira dan sangat tertarik. “Kapan audisinya dimulai, Joe?” tanyanya. “Minggu depan. Audisinya di Jakarta. Di Mal Emporium. Ayolah, kita harus ikut, acara ini benar-benar hebat,” kata Joe gembira.</p>
<p>Mendadak senyum menghilang dari wajah Abu. “Kurasa orangtuaku tidak akan mengizinkanku, Joe. Kau tahu.. mereka tidak pernah mendukung hobiku.” kata Abu. Joe memandang sahabatnya itu dengan perasaan iba. “Tapi, Abu, kau bisa mencoba membujuk mereka, kan? Mereka mau mengantarm <br><i>... baca selengkapnya di </i><b><a href='http://www.nomor1.com/kaptehos69/tak-lekang-oleh-waktu-part-1.htm'>Tak Lekang Oleh Waktu (Part 1) Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor Satu</a></b>kapten7http://www.blogger.com/profile/10166847206513504028noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8105867681160115603.post-89874044883120532552015-11-30T15:09:00.001-08:002015-11-30T15:09:24.815-08:00Lentera Tak Berujung<a href='http://www.nomor1.com/kaptehos69/lentera-tak-berujung.htm'><img style='max-width:100%; height:auto' src='http://www.nomor1.com/img/cover/21.jpg' alt='Lentera Tak Berujung Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1' align='left' hspace='10'></a><p>Kenyataan mungkin terbalik dengan keinginan. Jalan kehidupan yang tak selalu indah membuat kenyataan itu jauh dari yang diinginkan. Kehidupan memang berliku-liku, kadang pasang kadang surut. Kadang menyenangkan kadang menyedihkan. Kadang bahagia kadang duka. Namun itulah kenyataan kehidupan yang akan berjalan dengan sendirinya. Tanpa tau arah, waktu dan ruang. Dia akan berjalan sendiri sampai menemukan tempat dimana dia harus berada. Tak ada yang selalu di atas, tak ada yang selalu di bawah. Tak ada yang selalu bahagia, tak ada yang selalu menderita. Semua itu kan berakhir dengan sendirinya dan tak akan berujung oleh apapun.</p>
<p>Aku biasa di sapa Siska, aku tak seberuntung mereka. Kehidupan yang kuinginkan sulit untuk jadi kenyataan. Serasa kehidupan bahagia itu masih jauh di pelupuk mata. Kedua orangtuaku pergi dahulu meninggalkan aku dan Rafa adikku. Kecelakaan itu telah, merenggut nyawa kedua orangtuaku.<br />
“Ma, Pa, kita mau kemana?”, tanyaku dingin<br />
“cuma keluar makan aja kok sayang,”,<br />
“Pa, awas!!!”, teriakku spontan<br />
Seketika mobil yang kutumpangi menabrak pohon di seberang jalan, untuk menghindari truk yang tiba-tiba saja melaju cepat dari arah berlawanan. Aku langsung memeluk adikku yang tak berdaya keluar <br><i>... baca selengkapnya di </i><b><a href='http://www.nomor1.com/kaptehos69/lentera-tak-berujung.htm'>Lentera Tak Berujung Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor Satu</a></b>kapten7http://www.blogger.com/profile/10166847206513504028noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8105867681160115603.post-74642985879590885322015-11-25T05:25:00.001-08:002015-11-25T05:25:11.685-08:00Menjual Keperawanan<a href='http://www.nomor1.com/kaptehos69/menjual-keperawanan.htm'><img style='max-width:100%; height:auto' src='http://www.nomor1.com/img/cover/20.jpg' alt='Menjual Keperawanan Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1' align='left' hspace='10'></a><p>Wanita itu berjalan agak ragu memasuki hotel berbintang lima . Sang petugas satpam yang berdiri di samping pintu hotel menangkap kecurigaan pada wanita itu. Tapi dia hanya memandang saja dengan awas ke arah langkah wanita itu yang kemudian mengambil tempat duduk di lounge yang agak di pojok.</p>
<p></p>
<p>Petugas satpam itu memperhatikan sekian lama, ada sesuatu yang harus dicurigainya terhadap wanita itu. Karena dua kali waiter mendatanginya tapi, wanita itu hanya menggelengkan kepala. Mejanya masih kosong. Tak ada yang dipesan. Lantas untuk apa wanita itu duduk seorang diri. Adakah seseorang yang sedang ditunggunya.</p>
<p></p>
<p>Petugas satpam itu mulai berpikir bahwa wanita itu bukanlah tipe wanita nakal yang biasa mencari mangsa di hotel ini. Usianya nampak belum terlalu dewasa. Tapi tak bisa dibilang anak-anak. Sekitar usia remaja yang tengah beranjak dewasa.</p>
<p></p>
<p>Setelah sekian lama, akhirnya memaksa petugas satpam itu untuk mendekati meja wanita itu dan bertanya:</p>
<p></p>
<p>"Maaf, nona ... Apakah anda sedang menunggu seseorang?</p>
<p>"Tidak! "Jawab wanita <br><i>... baca selengkapnya di </i><b><a href='http://www.nomor1.com/kaptehos69/menjual-keperawanan.htm'>Menjual Keperawanan Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor Satu</a></b>kapten7http://www.blogger.com/profile/10166847206513504028noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8105867681160115603.post-31719845448041267272015-11-22T02:55:00.001-08:002015-11-22T02:55:26.780-08:00Memanfaatkan Momen Terbaik<a href='http://www.nomor1.com/kaptehos69/memanfaatkan-momen-terbaik.htm'><img style='max-width:100%; height:auto' src='http://www.nomor1.com/img/cover/27.jpg' alt='Memanfaatkan Momen Terbaik Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1' align='left' hspace='10'></a><p><em>Oleh: Herry Prasetyo</em></p>
<p>KEHIDUPAN yang dikaruniakan Tuhan kepada kita memberikan banyak momen terbaik. Kita perlu mensyukurinya lalu memanfaatkan momen-momen terbaik itu untuk meraih keberhasilan. Dengan demikian, karunia hidup setiap hari tidak akan pernah sia-sia karena kita mampu memberdayakan diri dengan merespons setiap momen yang diberikan dengan cuma-cuma kepada kita. </p>
<p>Di dalam proses hidup manusia, misalnya, ada saat-saat terindah ketika kita menjadi kanak-kanak, ketika kita menginjak remaja, lalu dewasa, hingga kematangan berpikir, meraih sukses, sebelum pada akhirnya kita meninggalkan kehidupan dengan segudang prestasi (jangan sampai meninggalkan segudang caci maki atau kegagalan). Masa-masa emas, saat kesempatan dan peluang datang jika kita manfaatkan dengan baik, dengan kecerdasan, kecekatan, dan kedisiplinan tentu akan sangat membahagiakan. </p>
<p>Poin penting yang juga ingin saya sampaikan kepada Anda, jangan sengaja melewatkan peluang terbaik. Anda pasti akan menyesal. Penyesalan tidak akan menyadarkan diri kita seandainya tidak diikuti dengan evaluasi diri yang baik lalu mengambil tindakan perbaikan atau menguatkan kepekaan kita atas respons yang seharusnya kita lakukan untuk momen terhebat yang kita dapatkan. Untuk itu, agar tidak merasa <br><i>... baca selengkapnya di </i><b><a href='http://www.nomor1.com/kaptehos69/memanfaatkan-momen-terbaik.htm'>Memanfaatkan Momen Terbaik Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor Satu</a></b>kapten7http://www.blogger.com/profile/10166847206513504028noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8105867681160115603.post-51557997450337475872015-11-13T00:49:00.001-08:002015-11-13T00:49:20.510-08:00Kearifan Pemimpin Sejati (Local Wisdom 4)<a href='http://www.nomor1.com/kaptehos69/kearifan-pemimpin-sejati-local-wisdom-4.htm'><img style='max-width:100%; height:auto' src='http://www.nomor1.com/img/cover/9.jpg' alt='Kearifan Pemimpin Sejati (Local Wisdom 4) Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1' align='left' hspace='10'></a><p><em>Oleh: Agung Praptapa</em></p>
<p>Konsep manajemen dan kepemimpinan yang kita pelajari kebanyakan berasal dari pemikiran barat. Padahal sebenarnya kita memiliki konsep manajemen made in Indonesia yang luar biasa! Asli Indonesia dan lebih arif dari konsep barat. Bahkan boleh dikatakan inovatif. Mengapa? Konsep manajemen barat memandang birokrasi manajemen dari aspek vertikal dan horizontal. Jadi selalu berbicara atasan dan bawahan (vertikal) serta posisi dalam level sama, kesamping kiri dan kanan (horisontal). Kearifan kepemimpinanpun sejalan dengan konsep tersebut, yaitu diseputar bagaimana seseorang memberikan pengaruh kepada orang lain dalam kerangka birokrasi atasan bawahan serta samping kiri dan kanan tersebut. Di Indonesia, terdapat suatu konsep kepemimpinan yang berbeda dimensi, bukan atas bawah, tetapi depan belakang. Depan belakang? Iya, itulah konsep kepemimpinan yang disampaikan oleh Ki Hajar Dewantara. </p>
<p>Ki Hajar Dewantara adalah tokoh dan pelopor pendidikan di I <br><i>... baca selengkapnya di </i><b><a href='http://www.nomor1.com/kaptehos69/kearifan-pemimpin-sejati-local-wisdom-4.htm'>Kearifan Pemimpin Sejati (Local Wisdom 4) Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor Satu</a></b>kapten7http://www.blogger.com/profile/10166847206513504028noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8105867681160115603.post-88640062102805537002015-10-18T19:20:00.001-07:002015-10-18T19:20:19.844-07:00Milikku Milikmu Milik Kita<a href='http://www.nomor1.net/kaptehos69/milikku-milikmu-milik-kita.htm'><img style='max-width:100%; height:auto' src='http://www.nomor1.net/img/cover/27.jpg' alt='Milikku Milikmu Milik Kita Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1' align='left' hspace='10'></a><p>Alkisah, ada sebuah zaman bernama Dahulu. Alkisah lagi, pada Zaman Dahulu hiduplah sesosok pria sejati perkasa bernama Arte Le Matika. Biasanya ia dipanggil Pak Arte. Karena telah mendapat sebutan “pak”, maka Pak Arte sudah memiliki seorang anak. Anaknya saya enggak tahu. Jadi gak usah diceritakan. Pak Arte adalah seorang pemotong professional atau biasa disebut Master Potong. Selama 35 tahun ia hidup, ia sudah melakukan berbagai macam perpotongan. Ia pernah mendapat juara 1 lomba memotong ekor semut tingkat nasional. Selain itu, ia juga pernah memotong kuku 10 harimau di alam bebas. Ia juga pernah juara joget potong bebek angsa. Pokoknya segala macam potong ia sudah menjadi ahlinya. Namun hanya 1 yang belum bisa ia lakukan, yaitu memotong tali persaudaraan dengan orang-orang yang ia kenal. Wesyeh…</p>
<p>Suatu hari, Pak Arte sedang berjalan-jalan di depan gubuk berlantai 3 miliknya. Langkah demi langkah telah ia langkahkan. Namun, langkahnya terhenti pada langkah ke seribu. Ia langsung mengambil langkah seribu. Loh? Ia terhenti karena melihat sebuah pohon yang indah nan memb <br><i>... baca selengkapnya di </i><b><a href='http://www.nomor1.net/kaptehos69/milikku-milikmu-milik-kita.htm'>Milikku Milikmu Milik Kita Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1</a></b>kapten7http://www.blogger.com/profile/10166847206513504028noreply@blogger.com0